Sebenarnya ini adalah WASIAT IMAM SYAFIE kepada kite dalam BERDOA...jom bace sekejap...
1)Nilai Sebuah Doa
Adakah engkau menganggap rendah nilai sebuah doa?
Padahal engkau tidak mengetahui pengaruh sebuah doa.Tidak ada salaha engkau berdoa ditengah malam.Tetapi renungkanlah bahawa malam memiliki batas yang pasti akan berakhir...
2)Hari Untuk Berdoa
Sebuah catatan pernah dibacakan oleh Abu Sulayman Al-Kaththabi kepada sebahagian dari murid-muridnya.
Beliau berkata:
"Dahulu pada hari-hari saat Imam Syafie menunaikan ibadah haji, ada sesuatu kesempatan yang digunakan olehnya untuk mengkaji berbagai masalah. Tiba-tiba ada seorang wanita menyampaikan sebuah lembaran bertuliskan:"
semoga Allah megampuni dosa orang yang memberi pertolongan dengan doa terhadap dua orang yang dahulunya selalu bersahabat. Kemudian mereka bercerai-berai kerana dikuasai oleh nafsu mereka. Setelah itu hilanglah rasa persahabatan di antara keduanya.
Al-Kaththabi melanjutkan " Lalu Imam Syafie menangis sambil mengatakan, hari ini bukanlah hari untuk berdebat. Hari ini adalah hari untuk berdoa. Kemudian Imam Syafie terus menerus mengucapkan Allah humma....Allah humma...hingga semua sahabatnya pulang.."
3)Hindarilah Doa Orang Yang Teraniaya
Kebanyakan orang zalim telah engkau perangi, namun dia akan tetap seperti yang ditakdirkan. Bagiku Islam tidak lain dari mengajarkan Ibadah dan Doa-Doa yang tidak dapat ditangkis dengan baju-baju besi.
Jangan engkau menganggap remeh doa orang yang teraniaya, kerana doanya menembusi orang zalim dan pengikutnya bagaikan panah dari negeri Qis. Doanya akan masuk ke dalam jiwa dan tubuhnya bagaikan anak panah yang menembusi tubuhnya. Ekornya adalah bulu matanya, pelicinnya adalah air matanya...
4)Aku Tidak Peduli
Cukuplah Engkau(Allah) sebagai Pelindungku, kerana dalam diriMu terkandung pelindung hatiku..
Aku tidak peduli, bilakah cintaMU tiba. Selamanya tidak ada yang menghalangi kedatangan cintaMU kepadaku...
5)Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah
Apabila pagimu telah penuh dengan DOSA, dan Engkau takut akan seksa-seksaNYA dihari kemudian, percayalah telah datang keampunan Allah Yang Maha Pengampun kepadamu,beserta nikmatNYA yang berlipat ganda.
Jangan sekali-kali berputus asa dari kasih sayang Tuhan, pada saat yang bagaimanapun. Bukankah dalam perut ibumu ada segumpal darah dan sejuta kasih sayang? Apabila DIA menginginkan engkau untuk menjadi penghuni JAHANNAM selama-lamanya, pastilah DIA mengosongkan hati mu dari keTAUHIDAN....
6)Istighfar & Taubat
Ya Tuhan, limpahilah hatiku dengan belas kasihMU, baik pada siang dan malam hari mahupun pada saat pagi dan petang silih berganti.
Tidak terlewatkan dalam hatiku, semasa aku tidur atau terjaga, kecuali mengingati namaMU antara jiwa dan nafasku.
Engkau telah masukkan ke dalam hatiku sebuah gagasan bahawa Engkau Maha Suci...
Telah banyak dosa yang ku perbuat, dan Engkau mengetahuinya. Namun, di saat petang menjelang dan pagi itu datang, aku masih juga membuat dosa...
Tuntunlah aku pada jalan yang telah ditempuhi oleh hamba-hambaMU yang soleh, dan jangan sesatkan aku dalam menapaki jejak agamaMU...
Bimbinglah aku di dunia ini, dan di akhirat kelak, serta cerahkanlah wajahku pada saat orang-orang bermuka masam..
7)Anugerah Allah
Aku melihatMU pada saat penciptaanku yang penuh dengan anugerah. Engkaulah sumber satu-satunya pada saat penciptaanku. Hindarkan aku dari anugerah yang buruk. Kerana sepotong kehidupan telah cukup bagiku hingga tiba saat Engkau mematikanku..
8)Merendah Diri Mengharap Belas Kasih
Dalam keadaan yang hina, yang jauh dari keagunganMU dengan segala rahsia yang tidak aku ketahui.
Dengan kepala menunduk dengan kesedaran yang dalam, dengan kedua tangan menengadah, ku mohon anugerah dan belas kasihMU ya Allah...
Dengan Asma'MU yang baik itu, ku panjatkan doa baik dengan puisiku mahupun dengan prosaku..
Dengan janjiMU yang terdahulu:"Bukankah Aku Tuhanmu?"
Dengan orang yang belum dikenali, kemudian dia dikenali dengan namanya..
Berilah aku setitis kasih sayang, duhai Zat Yang Maha Pengasih, agar hidupku tidak merana..
9)Perpisahan Dengan Dunia Menuju Akhirat
Abu Ibrahim Ismail bin Yahya mengatakan: Aku masuk menemui Imam Syafie ketika dia di dalam keadaan sakit dan akhirnya menyebabkan kematiannya.
Aku berkata kepadanya:"Bagaimana keadaanmu pagi ini?
Imam Syafie menjawab:"Pagi hari ini ku tinggalkan dunia. Aku berpisah dengan kawan-kawan. Aku telah minum 'piala' kematian. Aku edang menuju Allah SWT dan aku sama sekali tidak tahu akan ke mana rohku. Apakah ke neraka atau ke syurga?"
Aku(Abu Ibrahim) cuba menghiburnya.Imam Syafie lalu menangis sambil mengucapkan:
"Di saat hatiku membeku dan fikiranku kacau, kujadikan harapanku sebagai tangga menuju ampunanMU. Dosaku terlalu besar bagi diriku, akan tetapi ampunanMU lebih besar dibandingkan besarnya dosaku..
Selama ampunanMU masih mengalir, tidak ada dosa yang tidak terhapuskan, Engkau Maha Pemurah, Pengampun dan Maha Mulia.
Kalaulah bukan kerana Engkau, tidak seorang hamba pun yang tunduk kepada iblis. Bagaiman mungkin? Adam ilihanMU, telah dijerumuskan oleh iblis...
